sekretariat : Jl. Ir. H. Juanda no. 321 dago babakan, Bandung 40135
Sejarah singkat ISBA Bandung
ISBA
Bandung adalah singkatan dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka cabang
Bandung. Organisasi ISBA merupakan organisasi ke Daerahan yang berbasis
Nasional, karena ISBA terdapat di berbagai daerah lainnya. ISBA
baru dikenal oleh masyarakat Bangka, baik dibangka maupun diluar Bangka. Pada
tahun-tahun sesudah 1966, meskipun sesungguhnya ISBA telah ada sejak bulan
maret 1965 di Yogyakarta. ISBA
(ikatan siswa bangka) di Yogya sudah dapat dimaklumi. Yogya sejak dulu sudah
disebut sebagai kota pelajar dan sudah sejak lama dikenal diseluruh indonesia.
Orang-orang tua yang mampu didaerah sangat bangga apabila dapat mengirimkan
anak-anaknya melanjutkan pendidikan dipulau Jawa atau Yogya.
Pada
masa itu didaerah daerah terpencil di Indonesia seperti halnya Bangka dimana
sarana sarana pendidikan sangat kurang. Pada sekitar tahun 1995 ada sekolah lanjutan
atas dibangka. SMA Negri baru, berdiri pada tahun 1957 di Pangkal Pinang.
Merupakan satu-satunya SLTA di Bangka. Dikota-kota seperti sungai liat, mentok,
belinyu, dan toboali belum ada SLTA baik negri maupun swasta.
Kebanyakan
pemuda tamatan SLTP ketika itu langsung dapat bekerja diperusahaan negara
tambang timah Bangka(TTB), yang memang itu membutuhkan tenaga kerja, baik untuk
bidang administrasi maupun tenaga tehknik, tamatan sekolah tehknik pertama (STP)
dua tahun di sungailiat. Begitupula kantor – kantor pemerintahan daerah dengan
mudah menerima tamatan tamatan SLTP yang masih langkah ketika itu.
Mendirikan
suatu SMA di Bangka bukanlah gampang, meskipun Bangka terdiri dari
daerah-daerah tingkat dua dan luas daerah serta penduduknya dapat mendukung
berdirnya SLTA. Kesulitan pertama, soal tenaga pengajar yang harus didatangkan
dari Jawa atau Sumatera. Sudah tentu mendatangkan guru dari luar harus
menyiapkan sarana lainnya, seperti perumahan, kendaraan dan lain-lain. Dan
tragisnya lagi kadang kala guru-guru tersebut bila pulang mudik wakrtu libur
tidak kembali bertugas lagi. Karena guru-guru dengan mudah mendapat pekerjaan
ditempat lain yang disukainya. Kesulitan kedua tentang murid-murid yang akan
mengisi bangku sekolah yang tersedia.
Zaman
sekarang aneh kedengaraanya bila ditemui adanya suatu SMA negri yang
kebingungan mencari murid. Tetapi hal ini memang benar-benar terjadi ketika SMA
negri baru dibuka pada tahun 1957 di Pangkal Pinang. Pada kesempatan
omong-omong dengan seorang bekas guru SMA Negri Pangkal Pinang, Ibrahim Sjafudin
(sekarang pegawai BPEN, Departemen perdagangan dan koperasi) yang ditempatkan
di Australia, menceritakan bagaimana dia pernah kecewa ketika murid kelas III A
yang hadir belajar cuman dua orang dari lima orang semuanya. Padahal sebentar
lagi mereka harus menempuh ujian akhir sistem rayon, dimana bangka masuk rayon
Sumsel, Jakarta, dan Jawa Barat. Soal-soal ujiaanya datangnya dari pusat Jakarta.
Berbeda dengan sekarang seperti apa sekolah menyiapkan sendiri soal soal
ujiannya. Maka tidak heran bila pernah dalam satu kelasnya dapat meluluskan
satu murid. Khawatir anaknya tidak berhasil sekolah di SMA Negri, maka banyak
orang merasa lebih baik mengirimkan anaknya sekolah SMA di Jawa, meskipun
nantinya akan banyak mengeluarkan biaya. Oleh sebab itulah selama beberapa
tahun SMA Negri Pangkal Pinang kekurangan murid dan gurunya.
Sebelum
tahun 1965, telah banyak
pemuda-pemuda berangkat meninggalkan Bangka. Menuju tanah harapan untuk
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Umumnya
mereka melanjutkan ke berbagai SLTA umum atau kejuruan.Ada yang berhasil yang
meneruskan ke jenjang ke yang lebih tinggi memasuki Akademik atau Universitas
dan tidak sedikit pula yang gagal dan kembali ke kampung halaman tama
memperoleh apa-apa kecuali pengalaman dalam perjalananan,yang gagal ini umumnya
dari mereka yang memang kurang mantap
dalam tekadnya untuk belajar.
Kota
Yogyakarta memang lebih populer ketimbang kota kota lain di Indonesia bagi
calon calon perantau yang menuntut llmu (istilah orang Bangka jaman dulu)
kehidupan baik sosial maupun ekonomi lebih mudah di serap oleh perantau junior
dari Bangka, karna kota Yogya tidak terlalu besar dan setandar biaya hidup
sehari-hari termasuk rendah di Indonesia.
Dari
tahun ketahun jumlah mereka bertambah terus dengan kedatangan perantau dengan
mendapat bimbingan dari teman-teman yang lebih dulu datang. Tidak hanya dari bangka
saja tapi dari seluruh Indonesia datang membanjiri kota pelajar ini. Berbagai
suku atau asal daerah yang bermungkim di kota Srisultan ini, dengan di sertai
adat istiadat dan bahasa daerah masing-masing.
Azas
kebersamaan asa-usul, adat istiadat bahasa dan teman senasib di perantauan
dengan mudah menimbulkan ide untuk berkelompok mendirikan organisasi
kedaerahan.Setelah lebih dari 30 orang pelajar dari Bangka bermukim di Yogyakarta
dan merasakan betapa diperlukan suatu organisasi untuk memudahkan komunikasi
yang di perlukan suatu organisasi untuk memudahkan komunikasi sesama mereka dan
dengan adik-adik yang akan datang ke Yogyakarta.
Kata
sepakat tentang merencanakan mendirikan organisasi pelajar itu sendiri.
Selanjutnya soal nama organisasi ternyata tidak semudah orang tua memberi nama
kepada bayinya yang baru lahir. Lahir lah nama ISBA (ikatan siswa bangka) pada
tahun 1955, ini bukan karna itu ketika itu belum ada pemuda-pemuda bangka yang
telah menjadi mahasiswa, tetapi jumlah masih kecil bila dibandingkan dengan
pelajar atau siswanya. Dengan Mas’ud Sulaiman yang beberapa periode pernah
menjadi direktur SMA Negeri Pangkal Pinang dan Dokter Amirudin Alwi.
Mungkin
ketika itu sudah menjadi mahasiswa, seperti halnya PPI (Persatuan Pelajar
Indonesia), diluar negeri, bahkan hampir 100% siswa-siswa yang belajar
diberbagai perguruan tinggi. Yang belum dapat
diungkapkan ialah singkatan Bangka = BA. Boleh jadi PERSIBA (Bond Bangka) yang
dulu terkenal tangguh sampai Jakarta, wallahualam.
Perlu
diketahui bahwa kepanjangan dari ISBA telah berubah, telah disesuaikan dengan
selera masa kini. Keputusan kongres ISBA ke VI tahun 1978 di Bogor, ISBA =
Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka. Kita dibuat bingung lagi Ikatan Pelajar
Mahasiswa Bangka disingkat menjadi ISBA.
Untuk ISBA Bandung sendiri sampai saat ini belum jelas
siapa pendirinya, yang diketahui ada Bang Husein Babeheir ketua umum ISBA
Bandung 1966-1968 (DPRD Cimahi), Bang
Said Hamid Hasan ketua 1968-1970 (pembantu Rektor I UPI), Bang Husni Abdul
Hamid ketua pada periode 1970-1972 (pendiri Asrama I ISBA Bandung), Bang
Tabroni Alwi ketua periode 1972-1974 ( Dirut PT. Timah Tbk), dan Bang Parhan
Ali ketua pada periode 1976-1978 ( mantan Bupati Bangka Barat).
Dengan
dilatarbelakangi rasa rindu akan kampung halaman baik itu budaya serta makanan
khas-nya lah ISBA Bandung berdiri. ISBA Bandung sendiri berdiri sejak tanggal
20 maret 1957, kemudian berturut-turut di ikuti daerah lain hingga 1981 telah
terdata sebanyak 14 ISBA di Indonesia. Saat ini Sendiri ISBA Bandung tetap
berjalan dengan baik. Kesekretariatan ISBA Bandung terletak di Jl. Ir H Djuanda
no.321 Dago Babakan (di sebrang Borma Dago) atau lebih dienal dengan Asrama
Putri Bangka yang merupakan bangunan asset pemkab Bangka. Adapula satu lagi wadah
yang di sediakan oleh pemerintah Bangka untuk anak rantaunya yang beralamatkan
di Jl. Cipaheut selatan no.8 Cigadung Bandung yanglebih dikenal dengan Asrama
Putra Bangka.
Pada saat ini ISBA Bandung sendiri sedang mengalami
masa peralihan karna akan bergantinya ketua umum yang lama.
Cara Kerja Organisasi ISBA
Bang Sabli sebagai ketua Umum ISBA Bandung
periode kepengurusan 2014-2015 mahasiswa Itenas Jurusan Teknik mesin mengatakan bahwa : ISBA
Bandung dalam menjalankan organisasinya tidak terdapat unsur paksaan. Siapa
saja yang ingin bergabung dengan organisasi ISBA Bandung, dengan syarat pelajar
dan mahasiswa Bangka maka kepengurussan akan menerima dengan hangat karena ISBA
itu sendiri berbasis dari kekeluargaan.
Cara kerja yang dijalankan
organisasi ISBA Bandung kurang dan lebihnya hampir sama dengan
organisasi-organisasi kampus atau organisasi-organisasi kedaerahan lain. Semua
kegiatan yang dilakukan berakomodasikan semangat kerja dan loyalitas setiap
anggota kepengurusan tanpa adanya iming-iming dibayar seperti yang dilakukan
perusahaan.
Organisasi ISBA Bandung melakukan
kegiatan dengan menjalankan program kerja organisasi. Program kerja ISBA
sendiri biassanya di rencanakan pada awal kepengurusan untuk dikerjakan atau
dilaksanaka pada satu periode kepengurusan.
Program
kerja yang dilakukan juga berasaskan pendidikan, setiap program yang
direncanakan harus ada nilai-nilai educationnya, contohnya: Program Kerja
Edufest (Education Festival). Education Festival adalah Festival yang ingin
dilakukan oleh organisasi ISBA se-Indonesia untuk anak-anak SMA yang berada di
Bangka untuk melanjutkan perkuliahan. Di Education Festival ini sendiri, ISBA
menghadirkan stand-stand sebuah Universitas yang ada di luar Bangka untuk
dikenalkan kepada pelajar anak SMA yang akan melanjutkan perkuliahan. Education
Festival ini sendiri sebenarnya belum terlaksanakan sampai saat ini, tetapi
pada periode kepengurusan 2014-2015 organisasi ISBA Bandung telah melaksanakan
Mini Education Festival. Mini Education Festival dilaksanakan di kota Bandung
sendiri tepatnya di sekretariatan ISBA Bandung yang diikuti oleh pelajar SMA
dari Bangka yang sedang melakukan bimbingan belajar untuk mengikuti tes masuk
Perguruan Tinggi Negeri. Para pelajar SMA tersebut diberikan fasilitas oleh
pengurus ISBA untuk tinggal di kesekretariatan ISBA atau Asrama Bangka dan diberikan sedikit ilmu dan nasihat pengantar
kepada calon-calon mahasiswa yang akan kuliah di Bandung.
Terdapat banyak program kerja yang telah dilakukan
ISBA Bandung, Contohnya saja dibawah kepemimpinan
Sabli, ISBA Bandung telah mengadakan study banding dengan ISBA Jakarta. Para
anggota ISBA saling sharing tentang kegiatan yang dilakukan oleh ISBA Bandung
dan ISBA Jakarta. Dilaksanakan
pula Kompetisi sepak bola yang dinamakan “Liga Persaba” untuk merangkul
mahasiswa-mahasiswa Bangka melalui cabang olahraga.
Dalam setiap pemimpin kepengurusan biasanya memiliki
tujuan atau visiya tersendiri untuk merencanakan sebuah program kerja.
Berikut Visi dan Misi Organisasi Ikatan Pelajar dan
Mahasiswa Bangka cabang Bandung.
Perkembangan Organisasi ISBA
Setiap organisasi ingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkuri bahwa ada beberapa organisasi yang pada saat mereka sudah berkembang, mereka melenceng dari apa yang mereka rencanakan pada awal pembentukan atau perencanaan program kerja organisasi tersebut. Di dalam sebuah organisasi itu sendiri pasti telah mengalami pasang surut. Begitu juga dengan organisasi ISBA Bandung.
Dari
jaman terdahulu pelajar dan mahasiswa yang
tinggal di Asrama Putri (dulunya Asrama I) dari
Bangka terkenal dipandang kurang
baik, pada saat itu penghuni yang tinggal di asrama masih di campur putra dan
putri nya, sehingga diproyeksikan miring oleh masyarakat sekitar. Namun seiring
dengan berjalannya waktu semua prasangka buruk yang diproyeksikan masyarakat
perlahan pudar apalagi setelah mahasiswa Bangka pada tahun 2009 memperjuangkan
adanya 2 asarama yaitu putra dan putri yang merupakan fasilitas utama bagi
mahasiswa Bangka dan kepengurusan Organisasi ISBA Bandung itu sendiri.
Dalam
berjalanya organisasi pun ISBA pernah
mengalami kemajuan dan kemunduran baik itu secara internal ataupun eksternal
organisasi. Contohnya saja secara keuangan, sumber keuangan atau pemasukan ISBA
itu sendiri dari pemerintah daerah dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
BUMN di derah Bangka. Beberapa tahun belakang dimulai dari tahun 2004
pemerintah Bangka memiliki anggaran belanja yang cukup besar yang akan
dialirkan kepada organisasi-organisasi kemahasiswaan daerah Bangka namun pada
saat itu sumberdaya manusia yang terdapat di ISBA sangat kurang. Sehingga
kurang lebih lima tahun kemudianlah organisasi
ISBA Bandung merevisi dan menetapkan berbagai aturan tetap organisasi
ISBA Bandung baik itu AD/ART dan GBHO
ataupun Musyawarah Besar sebagai sistem peralihan kepengurusan dan memutuskan
bahwa organisasi ISBA cabang Bandung berasaskan pendidikan.
Secara
umum arah kebijakan program kerja ISBA Bandung untuk 5 tahun diuraikan sebagai berikut :
- Pedidikan dan kaderisasi, pengembangan sumberdaya mahasiswa dan membangun jaringan kemitraan dengan stakeholder.
- Kesejahteraan dan usaha, peningkatan kualitas taraf hidup melalui aktifitas wirausaha dan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung organisasi
- ISBA Bandung sebagai Duta budaya Bangka, promosi dan transfer informasi yang berkenaan dengan kultur budaya dan karya seni Bangka di Bandung.
Aturan yang telah di sahkan bisa direvisi pada saat
akan bergantinya kepengurusan dengan Musyawarah Besar (MUBES)
Dimulai pada
tahun 2010 ISBA Bandung mulai menunjukan eksistensinya di kancah ISBA se
indonesia dan pemerintah Bangka, dimulai dari sebagai pengagas Edufest ISBA
yang meskipun sampai saat ini belum terlaksana dikarenakan keterbatasan dana
dan lain-lain sebagainya. ISBA Bandung pernah menjadi panitia pertama
pelaksanaan ISBA Cup yang merupakan ajang silaturahmi ISBA se Indonesia dan pemerintah Bangka pada saat pulang
kampung yang tentu saja dilakukan di Bangka.
Pada periode
kepengurusan yang di pimpin Bang Sabli tahun 2014-2015 organisasi ISBA Bandung
telah melakukan berbagai program kerja diantaranya : Latihan Dasar Kepemimpinan
Organisasi, ISBA Study Banding, ISBA Masuk TV, Liga Persaba, Mini Edufest, Pendataan
Mahasiswa dan lain-lain. Yang eksistensinya semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
berikut beberapa dokumentasi ISBA Bandungperiode kepengurusan 2014-2015
berikut beberapa dokumentasi ISBA Bandungperiode kepengurusan 2014-2015
Yuk, nek tanya klw priode skrg kpengurusan Isba bdg bisa di liat dmne ok?
BalasHapusiye bang yogi, untuk kepengurusan isba bandung sekarang bise langsung hubungi official line ISBA Bandung di @Vbe0250n atau hubung 081222446292 terima kasih
HapusAss numpang nanya yuk,kalok ku nek gabung ke isba cmne ok yuk?ape bai syarat ok yuk?ku baru nek kuliah di bandung,di kebangsaaan yuk
Hapusbisa langsung gabung, dateng bai ke sekretariat ISBA bandung di jl. ir. h djuanda no.321 dago (sebrang borma dago)
HapusNeklah gabung..
BalasHapus