Sabtu, 12 Desember 2015

Organisasi ISBA Bandung


sekretariat : Jl. Ir. H. Juanda no. 321 dago babakan, Bandung 40135


Sejarah singkat ISBA Bandung

ISBA Bandung adalah singkatan dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka cabang Bandung. Organisasi ISBA merupakan organisasi ke Daerahan yang berbasis Nasional, karena ISBA terdapat di berbagai daerah lainnya. ISBA baru dikenal oleh masyarakat Bangka, baik dibangka maupun diluar Bangka. Pada tahun-tahun sesudah 1966, meskipun sesungguhnya ISBA telah ada sejak bulan maret 1965 di Yogyakarta. ISBA (ikatan siswa bangka) di Yogya sudah dapat dimaklumi. Yogya sejak dulu sudah disebut sebagai kota pelajar dan sudah sejak lama dikenal diseluruh indonesia. Orang-orang tua yang mampu didaerah sangat bangga apabila dapat mengirimkan anak-anaknya melanjutkan pendidikan dipulau Jawa atau Yogya.
Pada masa itu didaerah daerah terpencil di Indonesia seperti halnya Bangka dimana sarana sarana pendidikan sangat kurang. Pada sekitar tahun 1995 ada sekolah lanjutan atas dibangka. SMA Negri baru, berdiri pada tahun 1957 di Pangkal Pinang. Merupakan satu-satunya SLTA di Bangka. Dikota-kota seperti sungai liat, mentok, belinyu, dan toboali belum ada SLTA baik negri maupun swasta.
Kebanyakan pemuda tamatan SLTP ketika itu langsung dapat bekerja diperusahaan negara tambang timah Bangka(TTB), yang memang itu membutuhkan tenaga kerja, baik untuk bidang administrasi maupun tenaga tehknik, tamatan sekolah tehknik pertama (STP) dua tahun di sungailiat. Begitupula kantor – kantor pemerintahan daerah dengan mudah menerima tamatan tamatan SLTP yang masih langkah ketika itu.    
Mendirikan suatu SMA di Bangka bukanlah gampang, meskipun Bangka terdiri dari daerah-daerah tingkat dua dan luas daerah serta penduduknya dapat mendukung berdirnya SLTA. Kesulitan pertama, soal tenaga pengajar yang harus didatangkan dari Jawa atau Sumatera. Sudah tentu mendatangkan guru dari luar harus menyiapkan sarana lainnya, seperti perumahan, kendaraan dan lain-lain. Dan tragisnya lagi kadang kala guru-guru tersebut bila pulang mudik wakrtu libur tidak kembali bertugas lagi. Karena guru-guru dengan mudah mendapat pekerjaan ditempat lain yang disukainya. Kesulitan kedua tentang murid-murid yang akan mengisi bangku sekolah yang tersedia.
Zaman sekarang aneh kedengaraanya bila ditemui adanya suatu SMA negri yang kebingungan mencari murid. Tetapi hal ini memang benar-benar terjadi ketika SMA negri baru dibuka pada tahun 1957 di Pangkal Pinang. Pada kesempatan omong-omong dengan seorang bekas guru SMA Negri Pangkal Pinang, Ibrahim Sjafudin (sekarang pegawai BPEN, Departemen perdagangan dan koperasi) yang ditempatkan di Australia, menceritakan bagaimana dia pernah kecewa ketika murid kelas III A yang hadir belajar cuman dua orang dari lima orang semuanya. Padahal sebentar lagi mereka harus menempuh ujian akhir sistem rayon, dimana bangka masuk rayon Sumsel, Jakarta, dan Jawa Barat. Soal-soal ujiaanya datangnya dari pusat Jakarta. Berbeda dengan sekarang seperti apa sekolah menyiapkan sendiri soal soal ujiannya. Maka tidak heran bila pernah dalam satu kelasnya dapat meluluskan satu murid. Khawatir anaknya tidak berhasil sekolah di SMA Negri, maka banyak orang merasa lebih baik mengirimkan anaknya sekolah SMA di Jawa, meskipun nantinya akan banyak mengeluarkan biaya. Oleh sebab itulah selama beberapa tahun SMA Negri Pangkal Pinang kekurangan murid dan gurunya.
Sebelum tahun 1965, telah banyak pemuda-pemuda berangkat meninggalkan Bangka. Menuju tanah harapan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Umumnya mereka melanjutkan ke berbagai SLTA umum atau kejuruan.Ada yang berhasil yang meneruskan ke jenjang ke yang lebih tinggi memasuki Akademik atau Universitas dan tidak sedikit pula yang gagal dan kembali ke kampung halaman tama memperoleh apa-apa kecuali pengalaman dalam perjalananan,yang gagal ini umumnya dari mereka yang memang kurang mantap  dalam tekadnya untuk belajar.
Kota Yogyakarta memang lebih populer ketimbang kota kota lain di Indonesia bagi calon calon perantau yang menuntut llmu (istilah orang Bangka jaman dulu) kehidupan baik sosial maupun ekonomi lebih mudah di serap oleh perantau junior dari Bangka, karna kota Yogya tidak terlalu besar dan setandar biaya hidup sehari-hari termasuk rendah di Indonesia.
Dari tahun ketahun jumlah mereka bertambah terus dengan kedatangan perantau dengan mendapat bimbingan dari teman-teman yang lebih dulu datang. Tidak hanya dari bangka saja tapi dari seluruh Indonesia datang membanjiri kota pelajar ini. Berbagai suku atau asal daerah yang bermungkim di kota Srisultan ini, dengan di sertai adat istiadat dan bahasa daerah masing-masing.
Azas kebersamaan asa-usul, adat istiadat bahasa dan teman senasib di perantauan dengan mudah menimbulkan ide untuk berkelompok mendirikan organisasi kedaerahan.Setelah lebih dari 30 orang pelajar dari Bangka bermukim di Yogyakarta dan merasakan betapa diperlukan suatu organisasi untuk memudahkan komunikasi yang di perlukan suatu organisasi untuk memudahkan komunikasi sesama mereka dan dengan adik-adik yang akan datang ke Yogyakarta.
Kata sepakat tentang merencanakan mendirikan organisasi pelajar itu sendiri. Selanjutnya soal nama organisasi ternyata tidak semudah orang tua memberi nama kepada bayinya yang baru lahir. Lahir lah nama ISBA (ikatan siswa bangka) pada tahun 1955, ini bukan karna itu ketika itu belum ada pemuda-pemuda bangka yang telah menjadi mahasiswa, tetapi jumlah masih kecil bila dibandingkan dengan pelajar atau siswanya. Dengan Mas’ud Sulaiman yang beberapa periode pernah menjadi direktur SMA Negeri Pangkal Pinang dan Dokter Amirudin Alwi.
Mungkin ketika itu sudah menjadi mahasiswa, seperti halnya PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), diluar negeri, bahkan hampir 100% siswa-siswa yang belajar diberbagai perguruan tinggi.  Yang belum dapat diungkapkan ialah singkatan Bangka = BA. Boleh jadi PERSIBA (Bond Bangka) yang dulu terkenal tangguh sampai Jakarta, wallahualam.
Perlu diketahui bahwa kepanjangan dari ISBA telah berubah, telah disesuaikan dengan selera masa kini. Keputusan kongres ISBA ke VI tahun 1978 di Bogor, ISBA = Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka. Kita dibuat bingung lagi Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka disingkat menjadi ISBA.
Untuk ISBA Bandung sendiri sampai saat ini belum jelas siapa pendirinya, yang diketahui ada Bang Husein Babeheir ketua umum ISBA Bandung 1966-1968  (DPRD Cimahi), Bang Said Hamid Hasan ketua 1968-1970 (pembantu Rektor I UPI), Bang Husni Abdul Hamid ketua pada periode 1970-1972 (pendiri Asrama I ISBA Bandung), Bang Tabroni Alwi ketua periode 1972-1974 ( Dirut PT. Timah Tbk), dan Bang Parhan Ali ketua pada periode 1976-1978 ( mantan Bupati Bangka Barat).
 Dengan dilatarbelakangi rasa rindu akan kampung halaman baik itu budaya serta makanan khas-nya lah ISBA Bandung berdiri. ISBA Bandung sendiri berdiri sejak tanggal 20 maret 1957, kemudian berturut-turut di ikuti daerah lain hingga 1981 telah terdata sebanyak 14 ISBA di Indonesia. Saat ini Sendiri ISBA Bandung tetap berjalan dengan baik. Kesekretariatan ISBA Bandung terletak di Jl. Ir H Djuanda no.321 Dago Babakan (di sebrang Borma Dago) atau lebih dienal dengan Asrama Putri Bangka yang merupakan bangunan asset pemkab Bangka. Adapula satu lagi wadah yang di sediakan oleh pemerintah Bangka untuk anak rantaunya yang beralamatkan di Jl. Cipaheut selatan no.8 Cigadung Bandung yanglebih dikenal dengan Asrama Putra Bangka.
Pada saat ini ISBA Bandung sendiri sedang mengalami masa peralihan karna akan bergantinya ketua umum yang lama.


Cara Kerja Organisasi ISBA
Bang Sabli sebagai ketua Umum ISBA Bandung periode kepengurusan 2014-2015 mahasiswa Itenas Jurusan Teknik mesin mengatakan bahwa :    ISBA Bandung dalam menjalankan organisasinya tidak terdapat unsur paksaan. Siapa saja yang ingin bergabung dengan organisasi ISBA Bandung, dengan syarat pelajar dan mahasiswa Bangka maka kepengurussan akan menerima dengan hangat karena ISBA itu sendiri berbasis dari kekeluargaan.
            Cara kerja yang dijalankan organisasi ISBA Bandung kurang dan lebihnya hampir sama dengan organisasi-organisasi kampus atau organisasi-organisasi kedaerahan lain. Semua kegiatan yang dilakukan berakomodasikan semangat kerja dan loyalitas setiap anggota kepengurusan tanpa adanya iming-iming dibayar seperti yang dilakukan perusahaan.
            Organisasi ISBA Bandung melakukan kegiatan dengan menjalankan program kerja organisasi. Program kerja ISBA sendiri biassanya di rencanakan pada awal kepengurusan untuk dikerjakan atau dilaksanaka pada satu periode kepengurusan.
Program kerja yang dilakukan juga berasaskan pendidikan, setiap program yang direncanakan harus ada nilai-nilai educationnya, contohnya: Program Kerja Edufest (Education Festival). Education Festival adalah Festival yang ingin dilakukan oleh organisasi ISBA se-Indonesia untuk anak-anak SMA yang berada di Bangka untuk melanjutkan perkuliahan. Di Education Festival ini sendiri, ISBA menghadirkan stand-stand sebuah Universitas yang ada di luar Bangka untuk dikenalkan kepada pelajar anak SMA yang akan melanjutkan perkuliahan. Education Festival ini sendiri sebenarnya belum terlaksanakan sampai saat ini, tetapi pada periode kepengurusan 2014-2015 organisasi ISBA Bandung telah melaksanakan Mini Education Festival. Mini Education Festival dilaksanakan di kota Bandung sendiri tepatnya di sekretariatan ISBA Bandung yang diikuti oleh pelajar SMA dari Bangka yang sedang melakukan bimbingan belajar untuk mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi Negeri. Para pelajar SMA tersebut diberikan fasilitas oleh pengurus ISBA untuk tinggal di kesekretariatan ISBA atau Asrama Bangka dan diberikan sedikit ilmu dan nasihat pengantar kepada calon-calon mahasiswa yang akan kuliah di Bandung.
Terdapat banyak program kerja yang telah dilakukan ISBA Bandung, Contohnya saja dibawah kepemimpinan Sabli, ISBA Bandung telah mengadakan study banding dengan ISBA Jakarta. Para anggota ISBA saling sharing tentang kegiatan yang dilakukan oleh ISBA Bandung dan ISBA Jakarta. Dilaksanakan pula Kompetisi sepak bola yang dinamakan “Liga Persaba” untuk merangkul mahasiswa-mahasiswa Bangka melalui cabang olahraga.
Dalam setiap pemimpin kepengurusan biasanya memiliki tujuan atau visiya tersendiri untuk merencanakan sebuah program kerja. Berikut  Visi dan Misi Organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka cabang Bandung.

Perkembangan Organisasi ISBA

Setiap organisasi ingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkuri bahwa ada beberapa organisasi yang pada saat mereka sudah berkembang, mereka melenceng dari apa yang mereka rencanakan pada awal pembentukan  atau perencanaan program kerja organisasi tersebut. Di dalam sebuah organisasi itu sendiri pasti telah mengalami pasang surut.  Begitu juga dengan organisasi ISBA Bandung.
Dari jaman terdahulu pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri (dulunya Asrama I) dari Bangka terkenal dipandang kurang baik, pada saat itu penghuni yang tinggal di asrama masih di campur putra dan putri nya, sehingga diproyeksikan miring oleh masyarakat sekitar. Namun seiring dengan berjalannya waktu semua prasangka buruk yang diproyeksikan masyarakat perlahan pudar apalagi setelah mahasiswa Bangka pada tahun 2009 memperjuangkan adanya 2 asarama yaitu putra dan putri yang merupakan fasilitas utama bagi mahasiswa Bangka dan kepengurusan Organisasi ISBA Bandung itu sendiri.
 Dalam berjalanya organisasi pun ISBA  pernah mengalami kemajuan dan kemunduran baik itu secara internal ataupun eksternal organisasi. Contohnya saja secara keuangan, sumber keuangan atau pemasukan ISBA itu sendiri dari pemerintah daerah dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan BUMN di derah Bangka. Beberapa tahun belakang dimulai dari tahun 2004 pemerintah Bangka memiliki anggaran belanja yang cukup besar yang akan dialirkan kepada organisasi-organisasi kemahasiswaan daerah Bangka namun pada saat itu sumberdaya manusia yang terdapat di ISBA sangat kurang. Sehingga kurang lebih lima tahun kemudianlah organisasi  ISBA Bandung merevisi dan menetapkan berbagai aturan tetap organisasi ISBA Bandung  baik itu AD/ART dan GBHO ataupun Musyawarah Besar sebagai sistem peralihan kepengurusan dan memutuskan bahwa organisasi ISBA cabang Bandung berasaskan pendidikan.
            Secara umum arah kebijakan program kerja ISBA Bandung untuk 5 tahun  diuraikan sebagai berikut :
  1. Pedidikan dan kaderisasi, pengembangan sumberdaya mahasiswa dan membangun jaringan kemitraan dengan stakeholder.
  2. Kesejahteraan dan usaha, peningkatan kualitas taraf hidup melalui aktifitas wirausaha dan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung organisasi
  3. ISBA Bandung sebagai Duta budaya Bangka, promosi dan  transfer informasi yang berkenaan dengan kultur budaya dan karya seni Bangka di Bandung.
Aturan yang telah di sahkan bisa direvisi pada saat akan bergantinya kepengurusan dengan Musyawarah Besar (MUBES)
Dimulai pada tahun 2010 ISBA Bandung mulai menunjukan eksistensinya di kancah ISBA se indonesia dan pemerintah Bangka, dimulai dari sebagai pengagas Edufest ISBA yang meskipun sampai saat ini belum terlaksana dikarenakan keterbatasan dana dan lain-lain sebagainya. ISBA Bandung pernah menjadi panitia pertama pelaksanaan ISBA Cup yang merupakan ajang silaturahmi ISBA se Indonesia  dan pemerintah Bangka pada saat pulang kampung yang tentu saja dilakukan di Bangka.
Pada periode kepengurusan yang di pimpin Bang Sabli tahun 2014-2015 organisasi ISBA Bandung telah melakukan berbagai program kerja diantaranya : Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi, ISBA Study Banding, ISBA Masuk TV, Liga Persaba, Mini Edufest, Pendataan Mahasiswa dan lain-lain. Yang eksistensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

berikut beberapa dokumentasi ISBA Bandungperiode kepengurusan 2014-2015



5 komentar:

  1. Yuk, nek tanya klw priode skrg kpengurusan Isba bdg bisa di liat dmne ok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iye bang yogi, untuk kepengurusan isba bandung sekarang bise langsung hubungi official line ISBA Bandung di @Vbe0250n atau hubung 081222446292 terima kasih

      Hapus
    2. Ass numpang nanya yuk,kalok ku nek gabung ke isba cmne ok yuk?ape bai syarat ok yuk?ku baru nek kuliah di bandung,di kebangsaaan yuk

      Hapus
    3. bisa langsung gabung, dateng bai ke sekretariat ISBA bandung di jl. ir. h djuanda no.321 dago (sebrang borma dago)

      Hapus